Talang jerinjing – Jum’at, 27 Juli 2019.
Pemuda Adat Talang Mamak yang Tergabung dalam Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Daerah Indragiri Hulu (INHU) bergotong royong Menebas (Membersihkan) tanah yang dihibahkan oleh salah seorang tokoh adat di talang jerinjing.
Para Pemuda Adat Talang Mamak Mendapat Lahan Hibah guna di kelola untuk kemandirian. Dengan mengelola lahan tersebut para pemuda adat diharapkan mulai hidup mandiri, serta belajar bertanggung jawab terhadap warisan yang di titipan kan tetua dan leluhur.
Menurut Ketua BPAN INHU Supriadi mereka akan memanfaatkan lahan itu untuk menanam padi serta tanaman pangan lainnya ” ini akan menambah pemasukan bagi pemuda adat, membuktikan cara bergotong royong, serta menyatukan antar pemuda adat dari satu luak(kampung) ke luak lainnya ”.
Para Pemuda Adat Membersihkan tanah hibah sesuai dengan kearifan lokal masyarakat adat talang mamak. Beberapa bulan sebelum di adakan menebas lahan tersebut di adakan melambas (merintis) batas tanah hibah. Yang sekarang dilakukan adalah menebas kayu kecil di tanah hibah yang mana nanti telah selesai baru menumbang baru di biarkan kayunya mati.
Ini cara tradisi kita orang talang mamak setiap tahunnya yang sesuai nama sukunya talang yang artinya berladang dengan demikian masyarakat adat talang mamak tidak bisa di pisahkan dari tradisi berladang. Proses ini juga sebagai wadah memberi tahu kepada para pemuda adat tentang cara berladang sesuai kearifan lokal.
Di tengah upaya melestarikan kearifan lokal ini belakangan muncul persoalan, Pemerintah melarang masyarakat adat membakar untuk berladang. Hal ini akan membuat tradisi akan hilang.
Kata Supriadi ” seharusnya pemerintah memberi solusi dengan melarang perusahaan melakukan pembakaran besar-besaran, sebab tradisi membakar di masyarakat adat bukanlah yang menyebabkan maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ”. Tutup Supriadi
Penulis : Supriadi Ketua BPAN INHU