Pengakuan tidak kunjung diakui Pemda Inhu, Masyarakat Adat talang mamak melakukan Ritual Adat

Anak Talang – Sabtu 16 Maret 2019. Dalam Memperingati Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara (HKMAN) Ke 20, Masyarakat Adat Talang Mamak Melakukan Ritual Adat Menyangga di Luak Anak Talang.

Dalam HKMAN Ke 20 tersebut Para Batin Adat Talang Mamak Bersepakat melakukan Ritual Adat. Menurut Muslimin Sebagai Datuk rajo Penghulu ritual adat Menyangga sangat Tepat untuk dilakukan Agar Leluhur Bisa Membantu menyelesaikan Masalah Masalah yang ada dalam di Luak Kebatinan.

Datuk Juga Menyampaikan “Dalam Beberapa tahun terakhir kami sering Menjumpai Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu untuk Membahas tentang Pengakuan Masyarakat Adat Talang mamak, Akan tetapi sampai saat ini Permohonan kami belum juga di akui oleh Pemda Inhu”.

Ritual Adat Menyangga Ini di Hadiri Oleh Patih, Batin Adat serta mangku adat Talang mamak. Acara dimulai pada Pukul 00:00 Wib tepat dengan Tanggal 17 Maret Sekaligus Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara. Organisasi Pendukung ikut Serta dalam Acara tersebut Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Daerah Indragiri Hulu dan Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Daerah Indragiri Hulu.

Batin Adat Poring jaya Tarmili Menyampaikan bahwa “Ritual Adat ini kami dilakukan agar leluhur kami diseluruh talang mamak membuat kami dalam permasalahan pengakuan di tingkat daerah maupun di tingkat nasional”.

Penulis : Supriadi Ketua BPAN INHU

Rimba Keramat Kayu Ratus di Talang Jerinjing

Talang jerinjing – Kamis, 14 Maret 2019. Rimba Kayu Ratus Adalah Rimba Yang Keramat di Talang Jerinjing.

Pada tahun 1980 Rimba Kayu Ratus di Jadikan Rimba Keramat oleh seorang dukun di Talang Jerinjing yaitu Bapak Salian. Dulu nenek Datuk yang ada di Talang Jerinjing Membuat Ladang di Sekitaran Rimba Tersebut Namun Waktu membakar Ladang anehnya Rimba ini tidak terbakar bahkan di sekelilingnya Hangus Terbakar.

Pak Salian Mengatakan Rimba tersebut Keramat jangan lagi dibuka berladang, tidak boleh lagi di buka untuk berladang. Sempat dulu Pada tahun 1990 ada Empat orang bersaudara dua laki-laki dan Dua Perempuan yang bernama Jumahat, Tinda, Bengsal, serta sinyan mau menumbang Rimba Kayu Ratus tersebut.

Namun setelah pulang dari Rimba tersebut Jumahat tidak merasa sakit, Demam tetapi merasakan paneng panengan hatinya ingin kembali ke rimba itu saja. Kadang dia pergi kesana pergi dua malam terus kembali lagi kerumah. Pas malam terakhir pada hari Jum’at pas tengah malam beliau pun hilang tidak kembali lagi kerumah, Keluarganya mencari bersama-sama ke hutan Rimba tersebut namun tidak ketemu hanya yang alat-alat berupa pisau, senter, serta tempat rokok yang terbuat dari pandan. Dia tidak diketemukan entah kemana.

Setelah Raib Beberapa tahun Pada tahun 2016 Nenek Mamak yang ada di Talang Jerinjing sepakat bahwa Akan Mengurus Rimba Keramat Kayu Ratus tersebut, setiap tahunnya diadakan acara ritual adat disana sampai saat ini.

Penulis :Suher pemuda adat dari talang jerinjing

Bebual-bual bersama batin adat tentang Leluhur talang mamak

Aur cina – Rabu 13 Maret 2019. Batin Adat talang mamak melakuakan bebual-bual bersama dalam menjaga, memelihara para Leluhur yang ada Di talang mamak, Dalam perjuangan talang mamak.

Pertemuan batin adat ini di hadiri oleh datuk dubalang anak talang Muslimin, yang merupakan Datuk Penghulu /Dubalang batin sembilan di batang Tanaku. Yang bertempat di kediaman batin pembubung Darwin di Desa Aur Cina Kecamatan Batang Cenaku.

Datuk dubalang Menanyakan kepada batin adat yang hadir dalam pertemuan tersebut terkait dengan bagaimana menjaga leluhur dan bagaimana jauh dekat nya dengan kita terutama para batin adat. Yang hadir batin adat saat itu ialah batin talang paret Irasan, Batin talang Perigi Rapan, Batin Pejangki Iskandar, Manti Talang sungai Jirak Siudi. Serta Para Pemuda Adat Talang Mamak.

Datuk Muslimin juga menyampaikan kepada payung nan tiga kaki, dihulu Patih, di tengah batin perigi, di hilir batin paret bahwa leluhur ditalang mamak kuat dan meminta batin ditalang mamak benar-benar mengetahuinya. Lebihnya lagi dalam bebual-bual tersebut juga membicarakan cara mengetahui dan membangkitkan leluhur, yang akan melaksanakan sumpah leluhur

“Supaya nang bungkuk diikut tali, bulat manggulik picak melayang”.yang artinya supaya tahu yang mana benar-benar memperjuangkan untuk talang mamak.

Penulis : Suher pemuda adat dari talang jerinjing

AMAN INHU Gelar Rapat Penggurus

Belilas – Senin, 11 Maret 2019.Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Daerah Indragiri Hulu. Mengagadakan Rapat Pembagian kerja masing-masing.Dalam Rapat Hadir Juga Dewan Daerah Indragiri Hulu, Serta Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Daerah Indragiri Hulu.

Pembahasan terkait dengan tugas yang sesuai dengan Rapat Kerja AMAN INHU Yang Kedua serta sesuai dengan Maklumat dan resolusi gawai gedang. Ketua Harian AMAN INHU Gilung Menyampaikan Kepada kawan_kawan yang harus jalankan tugas sesuai dengan fungsi masing-masing dengan banyaknya kerjaan. Ada beberapa yang secepatnya dilaksanakan secepatnya. Banyak lagi yang dibahas terkait kerjaan yang akan dilaksanakan.Setiap bagian tugas AMAN INHU masing-masing juga akan membentuk tim untuk membantu kerja yang akan membantu percepatan kegiatan.Dalam rapat ini Juga membahas terkait persiapan acara tanggal 17 Maret memperingati hari kebangkitan masyarakat adat nusantara. Tentang persiapan yang akan di laksanakan.

Ritual Adat Pogi Bapadah balek Bakoba Pemuda Adat Talang Mamak

Anak Talang – Jum’at 8 Maret 2019. Sebelum Berangkat Meninjau Tempat Lokasi Acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) para Pemuda Adat Talang Mamak Mengadakan Ritual Adat.

Pada malam jum’at tanggal 7 Maret 2019 pemuda Adat yang akan Meninjau tempat Rakerda datang bersama kawan_kawan Kerumah Datuk Rajo Penghulu Yakni Datuk Muslimin Dia adalah Pimpinan Adat di Anak Talang. Disana kawan_kawan Membawa Pesirihan yang merupakan untuk bebual ritual yang namanya Pogi Bapadah balek Bakoba.

Ritual ini dimaksudkan Untuk Pamitan Masuk Ketempat Goa Batu Belah tempat Acara Rakerda Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Daerah Indragiri Hulu. Menyurungkan Pesirihan Kepada Datuk Muslimin untuk Pamitan agar para Leluhur tidak menganggu para pemuda adat talang mamak yang akan Meninjau tempat tersebut.sementara itu tempat yang akan dikunjungi merupakan tempat Keramat bagi Masyarakat Adat Anak Talang sering Menyebutnya Ayik Abadi. Tempat ini yang berada di Hulu Sungai Batang Tanaku.

Penulis : Supriadi Ketua BPAN INHU

Pelatihan Anyaman tangan amay-amay talang perigi

Talang Perigi – Senin, 4 Maret 2019. Perempuan Adat Talang Mamak yang Berada di Komunitas adat talang Perigi Sangat Mengikuti Pelatihan pengembangan Kerajinan Tangan Talang Mamak.

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Daerah Indragiri Hulu (INHU) juga Menghadirkan Sofie dari Bogor sebagai Fasilitator Pelatihan. Acara Pelatihan ini dimulai pada tanggal 4-5 Maret 2019. Yang bertempat Di kediaman Batin adat talang Perigi, Rapan.

Amay-amay Bersama Pemuda adat sangat bersemangat Mengikuti Pelatihan Karena Selama ini Anyaman yang dibuat Selama ini ditalang mamak hanya untuk keperluan sehari-hari serta saat Acara Gawai Pernikahan Talang mamak.

Bahan-bahan yang digunakan Untuk Anyaman berupa Hasil dari Hutan adat seperti Rotan, Pandan, Rumbai, dan lain sebagainya. Dari pelatihan ini Amay-amay berharap bisa membuat anyaman yang lebih bagus lagi, serta motif yang lebih bagus dan bisa menambah penghasilan bagi mereka nantinya.

Juga hadir ibu Asna dari desa bongkal malang sebagai Pelatih untuk mengajarkan cara menjahit berbagai macam kerajinan tangan seperti tas, dompet, dan lainnya. Yang mana nanti akan di buat oleh Amay-amay. Ibu asna nanti akan mengajari kepada Amay-amay setelah sofie pulang ke bogor yang akan melanjutkan kegiatan.

Sofie juga berharap kepada Amay-amay nantinya bisa mengenalkan anyaman talang mamak lebih luas lagi sebagai identitas talang mamak. Juga berharap kepada pemuda adat sebagai generasi penerus jangan pernah bosan untuk belajar.

Penulis :suher pemuda adat talang jerinjing

Pelatihan kerajinan tangan di Suku Ampang delapan

Ampang Delapan – Minggu, 3 Maret 2019. Masyarakat adat talang mamak yang berada di Komunitas adat Ampang delapan sangat bersemangat mengikuti pelatihan kerajinan tangan.

Baik Amay-amay, para batin adat ikut langsung kegiatan tersebut sangat bersemangat dalam acara.amay untet perempuan suku Ampang delapan mengatakan bahwa sangat bersyukur atas pelatihan ini karena bisa mengetahui cara-cara membuat kerajinan tangan yang baik. Selama ini kerajinan tangan yang di buat para Amay-amay hanya di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari serta juga hanya di gunakn saat acara gawai saja di talang mamak.

Dengan adanya acara ini dia berharap kedepannya bisa memperkenalkan kerajinan tangan talang mama lebih luas lagi, serta membantu perekonomian bagi Amay-amay yang di talang mamak.

Amay-amay sangat senang sekali mendapat pembelajaran tentang cara membuat kerajinan tangan ini, harapan bukan hanya sekali ini saja tetapi akan lebih sering bertemu agak saling bertukar pikiran dan informasi terkait dengan kerajinan tangan.

Pelatihan kerajinan tangan di talang mamak

Talang Sungai limau – Jum’at 1 Maret 2019. Amay-amay Bersama Pemuda adat talang mamak Ikut Pelatihan Pengembangan Kerajinan tangan.Acara ini dilaksanakan di Komunitas Adat talang Sungai Limau di Kediaman Bapak jangkung Salah seorang Tokoh Masyarakat adat. Acara ini di Fasilitasi Oleh kak Sopi dari Bogor.Amay-amay berserta Pemuds adat talang mamak sangat senang sekali dengan pelatihan dan pembelajaran yang telah di berikan. Pembelajaran bukan hanya Materi tentang tata cara yang di paparkan. Tetapi juga langsung praktek cara membuatnya yang lebih bagus.Peralatan yang telah di sediakan sehingga mempermudah kegiatan, bahan-bahan yang di gunakan seperti pandan, rumbai, dan lain sebagainya.Yang di hasilkan seperti tempat gelas minuman kopi, tas handpone, tas laptop, dan lainnya. Setelah jadi namun para Amay-amay harus ada yang dilakukan menggunakannya, apa yang mereka buat sebagai identitas mereka sebagai pembuat untuk menunjukkan kepada yang lain.Dengan adanya pelatihan ini para Amay-amay dan pemuda sangat bersemangat, karena jika terbuat banyak bisa dijual serta membantumenambah penghasilan ekonomi para Amay-amay di talang mamak.Penulis : suher pemuda adat talang jerinjing

Hasil Kerajinan Tangan Amay-amay Talang mamak

Talang Mamak – Talang jerinjing, 28 Februari 2019. Amay (Ibuk) Talang Mamak Membuat Kerajinan tangan.

Kerajinan Tangan Yang dihasilkan terbuat dari Rumbai, Pandan, serta Rotan. Selama ini kerajinan yang dibuat oleh amay-amay hanya digunakan untuk keperluan sehari-hari.

proses membuatnya dengan cara diambil dari batang rumbai dipotong di didis (dibersihkan duri-durinya) di rendam di air, baru di jemur di panas matahari supaya kering yang nanti hasilnya untuk mempermudah saat di saut (memperhalus kulit rumbai).

Selanjutnya rumbai yang telah di siapkan semua baru di anyam. Kerajinan yang di buat di sesuikan dengan ukuran yang diinginkan, dari beberapa bahan yang bisa dihasilkan seperti Bakul, Kambut, tikar, karung, tempat beras dan lain sebagainya.

Kerajinan ini masih banyak ditemukan di Talang mamak untuk kegunaan sehari-hari. Apalagi sangat erat dengan Masyarakat adat talang mamak kegunaannya juga Saat proses Ritual Adat juga sering digunakan.

Dari situ kini bagaimana caranya bisa untuk menambah penghasilan untuk amay(Ibuk) dari kerajinan tangan dengan cara membuatnya serta dijual.

Penulis : Suher pemuda adat talang jerinjing

Berkunjung ke Makam Keramat di talang sungai Jirak

Talang Sungai Jirak – Selasa, 26 Februari 2019. Masyarakat adat talang sungai Jirak Berkunjung Ke Makam Keramat.

Acara Ini dinamakan Memalas Makam, Ritual Adat Yang dilakukan di sana oleh Manti adat talang sungai Jirak Setiap Awal tahun, akhir tahun serta saat ada acara begawai(pernikahan) dan lain sebagainya. Memberitahu ke leluhur yang ada di talang sungai Jirak. Sebelum melakukan acara ritual adat memebersihkan makam, baru di adakan membakar kemenyan yang dilakukan oleh manti adat. Hal seperti ini sudah ada sejak dari dahulu ritual adatnya.

Acara ini dilakukan di makam Mak Sairam, yang merupakan Orang Pertama yang menjabat sebagai Manti adat di talang sungai Jirak. Selesai dari acara kembali kerumah untuk makan bersama-sama.

Penulis : Gandi pemuda adat dari talang sungai Jirak