Pada rabu 28 februari 2024,masyarakat adat talang mamak desa talang jerinjing bergotong royong melakukan pemancangan batu pada pekuburan umum,di mana pemancangan ini di lakukan di dua titik tepat nya di dusun 4 sungai bungin,desa talang jerinjing kecamatan rengat barat, kabupaten indragiri hulu,provinsi riau.setelah makan siang warga juga berdiskusi untuk tindak lanjut berikut nya,rancim mantan kadus dusun 4 mengatakan dengan di lakukannya pemancangan untuk kedepanya pekuburan masyarakat akan di ketahui oleh khayalak ramai terkhusus nya pemerintah yang selama di anggap kurang percaya dengan titik pekuburan masyarakat talang mamak yang memang belum memiliki tanda. Agus salah seorang warga juga dengan lantang menyampaikan bahwa pekuburan umum yang terkena dampak pembangunan jalan tol harus di prioritaskan karna ini akan sangat bahaya apa bila tidak di beri tanda,pemerintah selama ini tidak percaya bahwa itu lah pekuburan nenek moyang kita karna tidak ada tanda secara fisik yang bisa di lihat.tutup beliau
Silahturahmi AMAN INHU bersama YLBHI-LBH Pekanbaru Di Komunitas Talang Jerinjing
Pada jumat malam sekira pukul 20:00.
23 februari 2024 sebanyak dua orang anggota YLBHI-LBH Pekanbaru yakni Hilarius Sihombing, dan Lidya Silaban, serta Gilung selaku Ketua Aman INHU , dan Kepala Bidang Ekosop Aman INHU yakni Penser, dan Kader Infokum Ajo dengan berkunjung ke rumah batin adat suku talang mamak desa Talang Jerinjing di Kecamatan Rengat Barat,Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. kunjungan ini di sambut oleh Denan selaku Batin Adat , dan Sicas selaku ketua RT 01 di Desa Talang Jerinjing beserta dihadiri dengan masyarakat Adat Talang Mamak yang berada di Desa talang jerinjing.
Silahturahmi ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi, dan meper’erat kekeluargaan, dan berbagi cerita atau pengalaman serta keresahan bersama yang dihadapi masyrakat Adat Talang Mamak yang berada Desa Talang Jerinjing
Masyarakat Hukum Adat Talang Mamak Desa Talang Jerinjing Bergotong Royong
Penanda tanganan peta wilayah adat talang lakat dan wilayah adat belimbing
Wilayah Adat Terancam Hilang, Talang Mamak Tetap Pertahankan Tradisi Berladang.
Anak Talang 18/2/2021 pada Awal Bulan Februari 2021 Masyarakat Adat Anak Talang Suku Talang Mamak disambut oleh pesta Panen Padi dalam bahasa Talang Mamak “Menuai”.
Dalam Proses Panen padi, Masarakat Anak Talang berbagi Tugas. Pemudi dan ibuk2 Menuai Padi sementara untuk Pemuda Dan orang tua berkerja mengangkut padi yang sudah dituai ke tempat padi atau yang sering di sebut orang Talang Mamak
Jenis padi yang ditanam adalah jenis padi lokal, menurut Aan salah satu Pemuda Adat Anak Talang padi yang saya Tanam adalah jenis padi Alus(Kecil). Sementara di tempat lain jenis padi yg di tanam Ada Padi Gading Godang(Besar), padi Anak Jalai, dan Padi sabak.
Dalam menanam padi lokal, masyarakat Komunitas Anak Talang banyak mendapat tantangan, seperti Ancaman Dari serangga yang merusak buah dan batang padi, belum lagi Hama seperti Babi, monyet dan burung, yang sangat mempengaruhi Hasil panen tidak menentunya musim kemarau dan musim hujan membuat buah padi menjagi tidak berisi.
Proses penanaman sampai pemanenan masih dilakukan dengan cara tradisional dan melalui Tradisi Ritual, menurut Aan Pardinata menanam Padi Adalah Bagian dari Kedaulatan Pangan, apa lagi sekarang wabah Covid 19 melanda dunia yang berdampak kepada semua sektor salah satunya kebutuhan pangan. Jadi dengan berladang menanam padi kebutuhan pangan kita teratasi, selain itu kita juga mempertahankan Tradisi yang diwarisi leluhur kami supaya tidak hilang.
Penulis:Supriadi Pemuda Adat Anak Talang
Pendirian Pondok Jaga Kelompok Tani Pemuda Adat Talang Mamak
Anak Talang 4/1/2021 Kelompok Pertanian Pemuda Adat di Luak Anak Talang mendirikan Pondok jaga di lahan Pertanian, gotongroyong mendirikan pondok jaga tersebut di lakukan oleh 14 Orang diantaranya Anggota Kelompok Tani dan Tetua di Luak Anak Talang.
Menurut Aan Pardinata(Pemuda Adat) tujuan mendirikan Pondok jaga ini agar mempermudah Anggota kelompok untuk menjaga Tanaman di tanah hibah tersebut, jadi nantinya Anggota Akan kita bentuk sip/kelompok Ronda. Agar Tanaman kita terhindar dari hama.
Selain tempat Ronda, nantiknya pondok jaga ini akan kita jadikan tempat pertemuan pemuda, makanya pondok jaga ini kita bangun agak sedikit besar dengan ukuran 5m x 7m.
Jadi dalam pertemuan pemuda itu, mereka akan disuguhkan dengan makanan makanan seperti, pisang, sayur dan lain lain, pastinya akan menarik saat pertemuan kita menikmati hasil tanaman kita, jadi kita tidak perlu membeli lagi ucap pemuda berkepala tiga tersebut.
Gotongroyong pendirian pondok jaga tersebut di lakukan pada tanggal 27 Desember 2020 yang lalu. Proses pendirian pondok jaga sudah berjalan sekitar 50 % tinggal memasang dinding, lantai dan atap.
Penulis:Supriadi
Atasi Krisis Pangan Akibat Covid19, Pemuda Adat Anak Talang Akan Tanam 1000 Batang Bibit Pisang
Mengenal Ambung, Salah Satu Kerajinan Tangan Suku Talang Mamak
Talang jerinjing, 25/6/2020 Masyarakat Adat Talang Mamak tidak bisa dipisahkan dengan kebudayaan dak kerajinan tangan, meski Wilayah Adat semakin menyempit yang disebabkan oleh kebun kelapa sawit masyarakat adat Talang Mamak masih mempertahankan budaya, kerajinan tangan, kearipan lokal serta hutan keramat.
Salah satunya di kampung sungai bungin komunitas Talang Jerinjing desa Talang jerinjing kecamatan Rengat Barat, ada seorang bernama pak larangan yang masih melestarikan kerajinan tangan yang terbuat dari rotan. Ambung namanya
Menurut pak Larangan, Ambung ini terbuat dari bahan rotan yang dipilih dan diambil dari hutan adat. Saat ini bahan baku untuk membuat Ambung sangat sulit didapatkan, hanya di tempat tempat tertentu adanya ujar pak Larangan.
Ambung ini banyak sekali kegunaannya,salah satu nya untuk tempat mengambil kayu bakar dihutan dan tempat buah – buahan seprti ubi,durian, mangis dan sayuran. Selain itu Ambung tersebut juga bernilai Ekonomi, bisa menambah pendapatan. Biasanya kami jual satu Ambung itu seharga 100.000 tutup pak Larangan
pak larangan sebagai masyarakat adat talang jerinjing mengajak masyarakat Adat untuk menjaga hutan yang masih tersisa agar bahan baku anyaman bisa tersedia setiap masa.
Penulis:Suher ketua BPAN Inhu
Penanaman Batu sebagai Tanda di makam Leluhur Oleh Masyarakat Adat Talang Sungai Jirak
Sungai jirak, 31/05/2020, Masyarakat adat di komunitas Talang Sunagi Jirak mengunjungi makam leluhur Pendekar Hitam. tujuan mereka mengunjungi makam leluhur untuk bersilaturahmi ke makm leluhur sekali gus memberi tanda dan membersihkan makam keramat Pendekar Hitam.
Kebiasaan ini biasa nya sering dilakukan oleh Masyarakat Adat Talang mamak ziarah kemakam leluhur sebagai mana ikatan anak cucu dengan nenek moyang, Kunjungan ini biasanya di lakukan pada saat lebaran. Pada saat kunjungn kesempatan ini masyarakat Adat Sungai Jirak memberi Tanda makam leluhur dengan menanam batu empat sudut makam, tanda makam di buat supaya makam tidak hilang dan di ketahui oleh anak cucu generasi penerus.
Penandan dengan menanam batu empat sudut tersebut di hadiri oleh manti adat sungai jirak(Siudi), nenek mamak, Amai Amai dan pemuda Adat Sungai Jirak. Sebelum memberi tanda ninik mamak, tuha tahu dan Manti di Komunitas Adat Talang Sungai Jirak melakukan Musyawarah mupakat dan mendapat keaepakatan akan beri tanda semua makam keramat yang ada di sungai jirak. Tetapi baru makam Pendekar Hitam yang di beri tanda.
Sebelum menanam batu di empat sudut makam, Manti Siudi dan tetua melakukan Ritual Adat dengan membakar kemenyan, untuk pamit dan sekaligus jangan tegur sapa oleh leluhuh kepada anak buah kepenakan Manti sungai Jirak. Karna menurut orng talang mamak apa bila leluhur menegur akan mengakibatkan orang yang di tegur Sakit demam
Selain itu tujuan Masyarakat Adat Talang Sungai Jirak mengunjungi makam dan memberi tanda masyarakat Adat juga meminta perlindungan kepada leluhur supaya Covid-19 tidak masuk ke suku Talang Mamak karena sepanjang pepatah orang talang mamak Yakin dinang dak ada Pecaya kenang dak nampak.
Penulis:Gandi
Pemuda Adat Sungai Jirak
BPAN Inhu Musawarahkan Penguatan Pangan Talang Mamak dan menyusun Agenda Pelaksanakan Pertanian
Anak Talang, 4/5/2020 Pemuda Adat yang tergabung dalam Barisan Pemuda Adat Nusantara(BPAN) Daerah Indragiri Hulu mengelar musawarah bersama Masyarakat Adat Anak Talang.
Musawarah tersebut membahas ketersedian pangan di Talang Mamak dikarnakan dampak wabah Covid 19, Musawarah dihadiri Muslimin(Dubalang Anak Talang) Jalaludin(Manti Adat), tokoh adat, dan Masyarakat Adat Anak Talang.
Dalam penyampaian datuk Muslimin menyambut baik tujuan anak anak muda untuk bertani agar kedaulatan Pangan bisa diatasi Di talang Mamak, saya Presiasi kegiatan Anak Anak Muda yang peduli dengan ketersedian pangan Masyarakat Adat di tengah mulai krisis dan naiknya harga bahan pokok di warung ucap Muslimin.
Supriadi sebagai pemuda adat dalam penyampaiannya saat ini penguatan pangan dengan cara bertani kita tempatkan di Komunitas Anak Talang dan dikelola oleh masarakat Adat Anak talang dan BPAN inhu, jika nantik ini berhasil bisa saja kita lakukan di komunitas lain di Talang Manak
Selain itu, juga mempraktekan gotong royong dan mengajarkan kerja sama yang baik tutup supriadi. Musawarah yang di pandu oleh Aan Padinata(Pemuda Adat) menghasilkan beberapa keputusan diantaranya
1. Membentuk Struktur Pengelolaan tanah hibah seluas kurang Lebih 5 hektar sebagai eksekutor dilapangan sebagai, dan menetapkan Darsen sebagai ketua, seki sebagai sekeetaris, Rugandi Bendahara 1 dan jumilah sebagai Bendahara 2.
2. Memilih jenis tamanan jangka pendek yang akan di tanam di lahan pertanian dan disepakati tanaman2 lokal yang ada dimasyarakat adat seperti, Cabe, kacang tanah, jahe, kacang panjang dll.
3. Dalam perawatan dan penjagaan tanaman yang sudah di tanam akan dilakukan secar bergantian dan akan di buat jadwal kerjanya
Dalam penutupnya datuk muslimin berpesan dalam pengelolaan uang anak anak muda harus terbuka dan bermuswarah, dan jika ada psnyimpangan dalam pengelolaan uang baik sekarang maupun sudah berhasil nanti pengurus akan di terapkan sangsi adat yaitu tidak dipercayai lagi sebagai pemimpin sampai dia meninggal.