Sejak Kabupaten Indragiri Hulu berdiri, salah satu daerah yang ada di Riau ini berdiri, warga Dusun IV Desa Talang Jerinjing Kecamatan Rengat Barat mengaku belum pernah merasakan indahnya diterangi cahaya listrik dari PLN Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Padahal, penerangan listrik itu merupakan salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat talang mamak dalam menunjang percepatan ekonomi mereka.
“Sejak daerah ini berdiri, kami belum pernah merasakan yang namanya listrik PLN. Saat malam tiba, kami harus menggunakan lampu teplok atau lampu minyak sebagai sarana penerangan” tutur Gajian (48), warga setempat, Gajian (48).
Pak gajian juga mengatakan, sedikitnya ada sekitar lebih kurang 100 KK yang tinggal di Dusun IV, Desa Talang Jerinjing itu yang sangat mendambakan listrik PLN.
Edi prianto sebagai kepala desa terpilih pada 2014 yang lalu, mengatakan kepada masyarakat adat Talang Jerinjing di dusun IV, bahwa setelah duduk menjadi kepala desa akan memasukkan PLN. Hal ini yang membuat masyarakat sangat berharap.
Namun hingga saat ini (tahun 2019), dalam 2 kali periode menjabat kepala desa, Edi Prianto belum menunaikan janjinya untuk memasukkan listrik PLN. Bahkan dia mengatakan bahwa di dusun IV Talang Jerinjing ini belum layak untuk masuk listrik PLN.
Pak gajian sangat berharap kepada pemerintah Kabupaten Inhu melalui instansi terkait dalam hal ini Dinas Pertambangan dan Energi dapat merealisasikan penerangan listrik bagi masyarakat Talang Jerinjing secara merata.
“Sejak kabupaten ini berdiri, kami sama sekali belum tersentuh oleh penerangan listrik dari PLN. Kami merindukan hal itu. Diharapkan Pemerintah Inhu tanggap dengan penderitaan kami disini” harap pak Gajian
Sebenarnya, tambah Pak gajian, saat ini tiang dan jaringan PLN yang dibiayai melalui dana swadaya menjadi contoh untuk listrik dari Pemkab Inhu, namun belum konfirmasi sampai saat ini kapan akan dibangun instalasi listrik.
Penulis: Suher Pemuda Adat Talang Jerinjing